Senin, 08 Juni 2015

Perasaan ini

Lelah hati ini memendam segalanya
Betaa sangat pilunya hidup ini
Ketika mulut ingin berbicaNamun serasa terbugkam
Tak ada satupun yang bisa dikatan ,,,,,

Tuhyan ,,, 
Bantu aku memfasihkan ucapanku
Tak ingin aku memendam ini
Lelah dan sedih adalah makanan sehari-hariku
Ingin ku pensiun dari ini semua
Ingin berucap , ingin mengucapkan dengan lancar ,,, 

Tere Liye



Darwis Tere Liye menulis:
Duluuu ya, adik2 sekalian, duluuuu tahun 1990-an, berkerudung itu mahal harganya. Didiskriminasi dalam banyak kesempatan, dicurigai, bahkan bisa2 diciduk oleh intel, ditanya soal gerakan ekstremis. Tanyakan saja ke kakak-kakak kalian, ibu2 kalian yang berani berkerudung di tahun2 tsb atau lebih awal lagi. Ada yang menangis dipaksa lepas kerudung demi foto ijasah sekolah.
Duluuu, adik2 sekalian, duluuu sekali, membujuk keluarga, adik, kakak agar berkerudung itu susah payah. Dibujuk pelan2, diberikan nasehat pelan2. Bahkan perlu modal malah, biar mengganti seluruh pakaian mereka yang sudah ada. Terpaksa menggunakan uang tabungan. Duluuu, 20 tahun lalu, hanya hitungan jari yang berkerudung.
Hari ini, kalian semua rata2 sudah berkerudung. Kesadaran ini sudah tumbuh menakjubkan. Maka lengkapilah dengan kerudung hati yang lebih indah. Saya berdoa, semoga semakin berkurang menemukan di mall, di alun2, cewek2 berkerudung asyik pacaran, boncengan, mojok, cekikikan, dan kelakuan lainnya. Ingatkan teman2 kita, nasehati. Tidak akan mudah, yang ini jelas akan lebih susah payah, tapi harus dikunyah sepahit apapun.
*Tere Liye

Selasa, 19 Mei 2015

Rahasia

Malam sunyi ,,,,,
Ada sebah pengakuan yang ingin kusampaikan
Berat hati mengungkapkanya
Namun hatiresah , bimbang dan juga sengsara ......
Detak jantung berdebar bagai penjemput ajal
Keringat terus membuat ketakutan ,,,
Angin menyapu bersih debu-debu
Ombak dengan senang hati menyapu kesedihanku
Tak ada hal yang dapat kulakukan ...
Batu karang disana menjadi saksi bisu kisah seumur hidupku
Dan hati ,,
Sebohong apaun membohongiku ,,
Pasti ia akan mengerti dan memahami

Rabu, 11 Maret 2015

Hening Malam

                                                                 HENING MALAM


Hari sudah larut malam
Badan ini terasa sungguh lemas
Namun mataku pun enggan untuk terpejam
Hatiku menanggung beribu rasa

              Andai ada tempat untukku berbagi rasa
              Entah apalagi yang harus ku lakukan
             Air mata sudah berulang kali membanjiri pipi
             Demi mengkhawatirkan dirimu

Di sini ku merasa kelu
Dengan apa yang terjadi saat ini
Sampai aku tidak dapat menggambarkan situasi ini
Dingin dan malam tak bersahabat sekali dengan ku

           Kau yang kusayang dan cintai
            Jaga dirimu dari segala hal
           Tak ingin ku melihatmu sakit
            Ku disini hanya untuk mendampingimu

Namun caraku seperti salah
Aku sendiri sepi di sini
Aku ingin tertidur
Bila kau berada disisiku
Memelukku ,, seperti malam-malam sebelumnya
Kau begitu sibuk dengan kesibukanmu
Aku mencoba pahami
Dan aku mencoba membuang kekhawatiranku
Sungguh aku bersumpah tak bisa jauh darimu

#Catatanhatiseorangistri

Rabu, 04 Februari 2015

Kamu

KAMU

Matahari mulai menyingsing
Malam menjelma menjadi pagi . .
Matahari seakan tersenyum kepada ku
Angin seakan ingin mengajakku bercengkrama
Pohon seakan melambai-lambai padaku . . .
          Di sini aku termenung
          Terdiam membisu
          Menyendiri dari kerumunan orang
Mata ku tertuju pada hamparan panorama alam yang memukau
          Sungguh terasa sepi hati ku . . .
          Tak ada yang menemani ku . . .
Di sini lamunan ku tertuju pada mu
Membayangkan hidup bersama diri mu kelak
Sungguh indahnya bila ku selalu ada di sisi mu
Menemani mu dalam suka maupun duka
Mendidik buah hati kita kelak
Dan kita selalu bersama hingga mau memisahkan
          Wahai sayang . . .
          Dengarlah jeritan hati ku
          Yang selalu memanggil nama mu
          Sosok mu yang selalu aku rindukan
          Ingin selamnya ku selalu bersamamu
          Hanya hingga maut lah yang memisahkan kita


 I MISS U :*

Selasa, 03 Februari 2015

Bungkusan Pengalaman

Bungkusan pengalaman
Tangan ini menggenggam seplastik bungkusan. Di atas motor hitam ini aku merasakan angin menerka seluruh tubuhku , dinginnya menusuk tulang. Suara bising diwaktu malam ini membuatku sedikit terhibur
Krruukk ,,, krukkk ,,, suara perut ku dan suamiku mulai terdengar. “Dah laper ini say”ucapku pada suamiku yang sedang mengendarai motor. “Hahahah,,,,hla mau makan di mana ini ?”tanyanya sambil tertawa renyah. “Emm...terserah aja”jawabku tak ambil pusing, “yang penting nanti bisa cuci tangan”lanjutku sambil membenarkan jilbabku. Diapun hanya menarik nafas panjang mendengar jawabanku, dan akupun hanya terkekeh tanpa penyesalan atas jawabanku.

Ciitttt....... rem motor inipun mendadak berhenti.”Aduhh....kenapa berhenti?”gerutuku yang kaget karena rem mendadak darinya.”Kan kita lapar , ya makan dulu dunkk”jawabnya dengan nada yang datar. “Terus makan di mana ini?”tanyaku yang melihat sekeliling jalan trotoar ini. “Di situ!”tunjuknya, “Gimana mau gak? Malu gak kita makan di situ?”tanyanya dengan nada menggoda. “Enggak donk .. ayoo kita makan disitu”jawabku sambil turun dari motor dan berjalan menuju pinggir jalan raya untuk menyantap makan malamku dengan suamiku. Yapss..... bungkusan ditanganku tadi adalah menu makan malam aku dan suamiku di pinggir jalan raya ini. Terasa nikmat dan penuh syukur saat melahapnya , tak ada rasa malu yang kurasakan , yang penting malam ini perut aku dan suamiku sudah terisi dan terasa sangat kenyang. Terimakasih ya Robb ,,,,,

Biarlah

Biarlah
Saat mata enggan mengisyaratkan sesuatu
Saat hati enggan untuk bicara
Saat mulut hanya terdiam membisu
Dan saat hidup sudah mulai jenuh
          Angin malam mendesah bagai desahanq
          Dingin malam sungguh menusuk tulang
          Suara binatang jala menambah ketegangan
          Dan di sini ku terdiam sepi
Entah apa yang ingin ku katakan
Arah tak jelas datang dari dalam diriku
Ingin rasanya ku berteriak sekencang-kencangnya
Dan air mata seakan tak terbendung lagi
          Bagaimana mungkin aku dapat melewati ini semua?
          Entah dengan apa kudapat mengetahui besarnya sabarq
        Rasa gelisah ,, takut ,, dan kecewa ada disetiap jengkal      nafasq
          Ku seka air mata ini . . .
Berharap tak akan trjadi apa pun setelah ini
Biarkan ini berlalu
Menjadi cerita berwarna

Menjadi guru pengalaman terbaik

Kamu

KAMU

Matahari mulai menyingsing
Malam menjelma menjadi pagi . .
Matahari seakan tersenyum kepada ku
Angin seakan ingin mengajakku bercengkrama
Pohon seakan melambai-lambai padaku . . .
          Di sini aku termenung
          Terdiam membisu
          Menyendiri dari kerumunan orang
Mata ku tertuju pada hamparan panorama alam yang memukau
          Sungguh terasa sepi hati ku . . .
          Tak ada yang menemani ku . . .
Di sini lamunan ku tertuju pada mu
Membayangkan hidup bersama diri mu kelak
Sungguh indahnya bila ku selalu ada di sisi mu
Menemani mu dalam suka maupun duka
Mendidik buah hati kita kelak
Dan kita selalu bersama hingga mau memisahkan
          Wahai sayang . . .
          Dengarlah jeritan hati ku
          Yang selalu memanggil nama mu
          Sosok mu yang selalu aku rindukan
          Ingin selamnya ku selalu bersamamu
          Hanya hingga maut lah yang memisahkan kita


 I MISS U :*

Kau Tak Terganti

Kau Tak Terganti
Angin berhembus perlahan
Menyapu bersih dedaunan
Menghilangkan debu yang tertimbun
Desahnya memecah keheningan
          Duduk terpaku melihat kenyataan
          Bersandar lemah pada kayu lapuk
          Tertunduk lesu hingga esok harri
          Terus menangis dalam kesendirian
Sahabat . . . . . .                                                
Tak pernah ku lupa setiap detik bersamamu
Canda tawa sebagai penyemangat hidupku
Duka cita sebagai penghias disetiap jengkal pertemuan kita
          Dari awal kita rangkai indah persahabatan ini
          Hingga saatnya tiba , kau menghindar dari ku
          Tak taukah kau ,, betapa beratnya hati ini menghaapinya
          Betapa terpukul pilunya hati ini
Dari sang fajar belum menjemput
Kau dan aku sudah bersama
Melalui hari demi hari bersama-sama
Hingga ketika senja datang
Kau dan aku dalam pelukan hangat
          Betapa hancurnya hati ini melihat kau telah pergi
          Detik-detik perpisahan sekolah tiba
          Kau sudah meninggalkan ku
          Ku akui ku selalu egois ,, namun aku menyayangimu
Kini hanya tinggalah kenangan indah bersamamu
Pilu menyayat relung hati ku
Bila itu mau mu ,, ku terima dengan mencoba ikhlas sahabat
Namun percayalah , ku tak bisa membecimu
Ku menyayangimu . . . . .
Kini dan selamanya kau tak akan pernah tergantikan
Kau tetaplah menjadi BEST FRIEND FOREVERKU ...
          Bila ku dewasa nanti
          Ku ceritakan indah persahabatan kita pada anak turun ku
          Dan akan membuat contoh pada mereka
Tentang indahnya persahabatan kita
Dan kau sahabat yang tak dapat tergantikan

You the best sobat . . . . . . . 

Kembalilah

Kembalilah
Dalam hening ku terdiam
Merajut asa yang dahulu ku impikan
Dalam sunyi ku merasa pedih
Berusaha membangkitkan semangat itu
            Di waktu senja ini
            Ku menatap luas hamparan langit
            Menyimpan luka dan duka
            Berusaha menghapuskan kisah-kisah itu
Tak kusangka mata ku menatap tajam
Bagai sebuah pisau yang tajam
Ku terhenyak melihat sebuah burung
Yang dengan semangatnya mencari makan
            Tanpa terasa lelah ku pandangi burung itu
            Terbang lepas tanpa ada beban
            Ia hanya berusaha untuk mencari makan
            Makan intuk bertahan hidup
Seketika air mata ini mengalir
Entah apa yang ku rasakan saat ini
Hati menjerit pilu
Raga dan jiwa ini menahan malu
            Di bukit yang ku duduki ini
            Sekarang menjadi saksi tekad bulat ku
            Akan ku kembalikan semangat yang telah sirna
            Akan ku gapai dan ku raih mimpi-mimpi itu
Tak ada alasan lagi bagiku tuk putus asa
Semuanya pasti akan berhasil dengan tekad yang kuat
Ku hapus air mata ini
Mengapalkan tanganku
Dan berjanji pada diriku tuk meraih semuanya
            Kembalilah tekad ku
            Kuatkan rasa itu
Dan terus melangkah tanpa mengingat masa lalu itu

Selalu diiringi do’a dan tanpa merasa putus asa

Rindu

Rindu
Di sini ku duduk terdiam
Membisu dari beribu bahasa
Merasakan hati yang sedang tak enak
Ingin berteriak memecah kesunyian
          Seharian ini ku merasa sepi
          Hanya dapat melamunkan dirimu
          Tak dapat melakukan sesuatu
          Bayanganmu selalu menghiasi pelupuk mataku
Sahabat . . .
Ingin ku beritahu seluruh dunia
Kaulah sahabat yang paling ku sayang
Dan aku takut sekali untuk kehilanganmu

Karena aku menyayangimu sahabat